Feeds RSS

Jumat, 04 Juli 2014

SINOPSIS NOVEL Mencari Pencuri Anak Perawan - SASTRA INDONESIA (9)

Oke, mau share nih sinopsis beberapa novel sastra yang pernah aku baca waktu aku duduk di bangku sekolah menengah atas, dan emang sengaja ngerangkum di buat sinopsisnya u/ nambahain nilai BAHASA INDONESIA. Awalnya, aku punya masalah sama nilai bahasa Indo yang selalu rata-rata kkm, dan pengen banget dapet nilai diatas 77 paling enggak 8 keatas lah ahahaa. Dan setelah perundingan panjang lebar serta sedikit ngerayu ibu guru bahasa Indo, akhirnya aku dan temen sebangku (beta) punya kesempatan buat bagusin nilai bahasa Indo yang pas"an itu, biar dikelas 3 entar nilainya gak terlalu keliatan ngepas aja. Bukan  aku aja kok yang nilainya pas"an tapi ada banyak murid lainnya, tapi emang kita berdua yang kerajinan sama pengen bagusin nilai bahasa Indo.

Pasti setuju kalo ngecek nilai di raport bagusan mana nilai BAHASA INDONESIA sama BAHASA INGGRIS??? pastinya nilai bahasa inggris, walaupun kalian juga bukan orang bule kan?. Tapi kenapa? apa penyebabnya Bahasa Indonesia nilainya selalu rendah, bahkan lo ngerasa seneng kalo dapet nilai Bahasa Indonesia paling bagus itu rata-rata kkm (walaupun ngepas)


Dari semua mapel yang paling keliatan gampang tapi ternyata paling susah yaa ini nih, satu mapel ini BAHASA INDONESIA. Kalo lagi dijelasin dan diterangin guru itu keliatan gampang banget, nah pas ngerjain soal entah itu soal ulangan harian/UTS/UAS/UN horornya udah kayak soal MATEMATIKA. Dan paling males dari ngerjain soal Bahasa Indonesia adalah. waktu di bagiin soalnya aja udah keliatan lembarannya paling banyak. "MEMBACA" itu sebenernya kunci kalo mau menjadi penerus bangsa generasi muda yang pintar, cerdas, dan sukses. Walaupun udah banyak yang tau kalo membaca dapet nambah ilmu, tapi buktinya kebanyakan orang khususnya di negara kita tercinta ini, Orang-orangnya pada males membaca, tingkat kesadaran untuk membaca juga di Indonesia sangat rendah, beda dengan negara-negara di luaran sana yang udah maju.

Maka dari itu, jangan cuman ngeluh kenapa Indonesia belum bisa menjadi negara maju? kalo pada dasarnya aja, pola pikir masyarakat Indonesia belum bisa mencerminkan menjadi masyarakat maju. 
Apa yang salah dari masyarakat Indonesia saat ini? gak ada yang salah, cuman setau aku kalo mau menjadikan nergara itu menjadi negra maju maka benerin dulu SDM-nya. Kalo kata dosen sosio-ekonomi gue, "buat apa punya sumber daya alam melimpah kalo sumber daya manusianya masih rendah, yang ada sumber daya alamnya bakalan terbengkalai, tidak dapat di olah secara maksimal". 


yawdah gak usah terlalu dipikirin di kesempatan kali ini kan gue cuman mau share sinopsis novel sastra lama yang berjudul Mencari Pencuri Anak Perawan

*di baca dulu sebelum langsung di copas ya ^^
GENERASI MUDA YANG CERDAS ADALAH GENERASI YANG GEMAR MEMBACA



 
Mencari Pencuri Anak Perawan
Pengarang : Suman Hs

-Menolak Cinta
Sir Joon ialah seorang yang tampan keturunan Portugis, akan tetapi ia hidup sebatang kara. Sir Joon hanya diketahui ternak di Singapura, kampong halamannya entah dimana. Si Nona yang cantik , serasa bunga yang baru mekar. Ia anak pungut dari tukang ransum. Ia anak cina dari Singapura, diminta oleh tukang ransum ke Bengkalis, diangkat anak karena ia pun tidak punya anak. Sir Joon menaruh hati ke si Nona dan mereka berdua akhirnya menjadi sepasang kekasih yang serasi. Dan pada suatu hari berita putusnya hubungan antara keduanya pun tersebar. Sir Joon pun membenarkan pemberitaan ini. Katanya bapak si Nona tidak suka lagi kepada Sir Joon karena ia telah menemukan lelaki yang lebih dari Sir Joon. Alasannya si tukang ransum memutuskan hubungannya dengan si Nona itu baru ia ketahui. Enam ratus dollar,demi uang itu bapak si Nona memilih Tairoo anak keturunan Hindi untuk dijadikannya menantu.
-Nasib Sir Joon
Sudah dua puluh hari Sir Joon tidak mempunyai tunangan. Hari inilah pertandingan voetbal akan diselenggarakan.  Sir Joon ikut serta sebagi penjaga pintu. Akan tetapi nasibnya kini sedang sial. Ia terlempar oleh tendangan bola dari lawannya. Atas kejadian itu Sir Joon pun tesungkur dan kakinya cedera. Sebab dari itu tim bolanya harus menanggung kekalahan. Akibat Sir Joon yang cedera, timnya kebobolan bola dari pemain penggantinya. Semua yang menonton beriba kepada Sir Joon Karena sudah diputuskan tunangannya dan juga kakinya jadi cedera akibat pertandingan tadi. Berduyun-duyun sahabat Sir Joon bergantian memopohnya pulang ke rumahnya.
-Khayal
Tengah malam sudah, akan tetapi Sir Joon yang istirahat di atas  ranjangnya belum juga terlelap tidur, baru setelah bujangnya ia suruh membuat the panas dan ambilkan sebotol anggur. Ia bias istirahat malam itu. Dan di suruh bujangnya untuk tidur kembali ke kamar. Bebebara saat kemudian bujangnya mendengar suara orang berjalan sambil membuka pintu rumah. Sangka si bujang itu adalah maling. Ia akhirnya memberanikan diri untuk memngendap-endap ke ruang tengah. Sekitar seratus meter ia melihat sesosok lelaki yang mirip dengan Sir Joon. Karena penasaran si bujang melihat kamar Sir Joon dan ternyata yang ia lihat majikannya sedang tertidur. Dan tidak mungkin orang yang tadi ia lihat ialah Sir Joon , padahal ia sedang pincang kakinya. Selama malam itu si bujang tak bias tidur, di otaknya selalu kepikiran oleh sosok yang ia lihatnya tadi. Aakah benar Sir Joon..? , atau orang yang mirip dengannya.
-Malam Ajaib
Pagi harinya si bujang menceritakan kejadian itu ke Sir Joon. Di rumah Sir Joon sedang kedatangan banyak tamu, yaitu para sahabatnya , yang sedang serius mendengarkan kejadian yang di alami si bujang semalam. Kata salah satu sahabat Sir Joon, “malam yang ajaib” ucap Dul. Ia mengatakan pada malam itu tungannya si Nona telah dahuli gaib. Ia hilang dari tadi malam, dan belum juga pulang. Semua orang sedang sibuk mencarinya.
-Tanda Turut Berduka Cita
Sir Joon hendak ke rumah tukang ransum, ia akan berbincang-bincang disana. Di muka pintu rumahnya terdengar sunyi sepi. Dan ibu si Nona sedang menangis meratapi nasib anaknya. Tak lama kemudian tairoo dating. Mereka berdua berjabat tangan. Setelah beberapa lama Sir Joon menenangkan si Ibu, datanglah seorang dengan membawa selendang milik si Nona. Tambahlah air mata ibunya, ini benar-benar kain selendang anakku. Tetapi bapak dan Tairoo hanya terdiam terpaku, melihat selendang itu yang telah robek tak karuan.
-Musyawarat.
Setelah Tairoo di bujuk Sir Joon untuk pulang beristirahat di rumahnya. Dan Sir Joon mulai mengeluarkan pikirannya. Ia mengatakan jangan-jangan yang menculik si Nona ialah Tairoo. Semua orang mengetahui kalau si Nona tidak menyukai Tairoo. Dan pada akhirnya Tairoo yang diam-diam mencuri anaknya. Itu hanya dugaan Sir Joon saja, tapi ternyata kedua orang tua itu termakan ucapan dari Sir Joon. Dan mereka berencana untuk menguntit kemana saja Tairoo pergi, apalagi pada malam hari. Akhirnya mereka sepakat untuk tidak menceritakan hal ini kepada siapun juga kalu ada orang yang menanyakan tentang hilangnya si Nona.
-Mencari Keterangan.
Petang itu Tairoo akhirnya datang juga ke rumah Sir Joon. Bercakap-cakaplah mereka berdua, Sir Joon menanyakan kepada Tairoo kalau ia sudah pernah ke rumah tukang ransum atau tidak. Tairoo menjawab sudah tiga kali saya ke sana, tetapi si Nona tak juga berbincang padanya. Hanya ia berbincang dengan bapaknya saja, dan disediakan masakan buatan si Nona. Sir Joon mengatakan kepada Tairoo kalau dugaannya kepada tukang ransum yang menyembunyikan anaknya dari si Tairoo, Karena ia ingin uang yang lebih lagi dari enam ratus dollar. Ia tau banyak akan kesukaan tukang ransum itu akan duit. Makannya ia mungkin sengaja menyembunyikan anaknya agar memperoleh lelaki yang lebih kaya lagi untuk dijadiknnya memnantunya kelak. Perkatann ini membuat Tairoo geram , akan tetapi mereka berdua sepakat untuk mengintai gerak-gerik tukang ransum itu pada malam hari.
-Mulai Bekerja
Pukul sembilan sudah, Tairoo dan Sir Joon sudah siap untuk mulai pengintaiannya. Di tengah perjalannanya airoo melihat si tukang ransum yang sedang berjalan. Karena Sir Joon berjalan dengan tongkat yang menelusuri jalan tukang ransum hanya Tairoo seorang saja, sedang Sir Joon menunggunya di rumah Tairoo. Dua jam sudah berlalu datanglah Tairoo, dari rumah Tairoo yang gelap gulita yang tak ada sedikit pun cahaya lampu. Ia dating dengan wajah muram rupanya tukang ransum itu pergi ke rumah sank saudaranya. Ia tidak bias nguping pembicaraannya karena tukang ransum berbincang-bincang di muka rumah yang terang akan cahaya lampu. Lalu ada sesearnga yang dating dari belakang dan ternya itu ialah tukang ransum yang sedang memperhatikan rumah Tairoo dari kejauhan. Pintunya dikunci , dan tiada lampu. Mungkin Tairoo sedang tidur didalam pikirnya. Lalu ia melanjutkan langkahnya menuju rumahnya.

-Di Bawah Rumah
Tairoo menceritakan hasil pengintaiannya malam ini bersama Sir Joon sambil bersantai-santai merokok bersama . Lelah rasanya berjalan mengikuti jejak tukang ransum itu, kata si Tairoo
-Musyawarat Tengah Malam
Dugaan akan tukang ransum yang melarikan si Nona demi kepentingan dirinya semakin kuat akan kejadian malam itu. Apalagi setelah Tairo melihat tukang ransum melihat-lihat keadaan rumahnya. Timbul kecurigaan bahwa uang enam ratus dollar milik Tairoo telah habis dipakai oleh tukang ransum itu. Dan Tairoo semain tak karuan hatinya, ia meminta nasehat dari Sir Joon masalahnya ini. Akhirnya Tairoo pun pulang ke rumahnya
-Cincin Intan
Pagi hari Sir Joon sudah mempersiapakan sebuah cincin yangtampak indah, permata yang berkilauan itu membuat mata silau.  Lalu dating Tairoo ke rumah Sir Joon, ia juga memperhatikan cincin yang di pegang Sir Joon. “apakah cincin itu permata asli?” kata Tairoo. Memeang terlihat seperti permata asli kalau kita yang memakainya. Akan tetapi kalau kau tahu berapa harga cincin ini seharga enam sen saja dn terbuat dari kaca. Berpikirlah Tairoo akan maksud Sir Joon itu. Dan Sir Joon pun menjelaskan maksudnya. Jadi kau akan memakai cincin ini untuk ke rumah Tukang ransum itu, lalu mereka berdua bergegas pergi. Sampai disana perbincangan akan hilangnya si Nona masih terdengar. Seorang pelayan Tairoo dating dari kejauhan sambil berlari, katanya ada kain yang harus di bayar seharga lima ratus dollar. Akan tetapi Tairoo tidak membawa uang sebanyak itu, kalau ia balik ke rumah maka terlambatlah sudah. Sir Joon mengusulkan untuk menukarkan cincin permata palsu itu ke pada tukang ransum. Piker tukang ransum itu sama saja dengan duit seharga lima ratus dollar. Di berikannya duit sebanyak itu ke Tairoo, lalu Tairoo bergegas pergi. Lega dadanya karena lima ratus dollar sudah di tangannya. Kaan tetapi si Nona belum jua di temukan.
-Kemari Syak ke Sana Sangka
Di rumah Sir Joon ternyata sudah datang Dul sahabatnya. Ia ingin mendengarkan berita terbaru tentang sudah atau belum di temukannya si Nona. Akan tetapi Sir Joon belum menemukan jejaknya. Sir Joon mengatakan ia menaruh syak kepada si tua itu (tukang ransum) kemungkinan ia yang membawa lari si Nona.
-Memburu Pencuri
Pukul delapan tukang ransum akan ke rumahnya Sir Joon. Maksut Sir Joon memanggil tukang ransum itu ke sini untuk bermufakat, mencari ikhtiar, da akal untuk mencari yang hilang itu. Ada bujangnya yang berlari-lari sambil membawa surat dari sahabatnya Hamid yang setia menjaga kalau-kalau ada perahu hendak berlayar yang jauh. Yang isinya ad kapal yang hendak berlayar ke negeri seberang. Maka syak kepada Tairoo yang membawa si Nona semakin kuat. Karena dari waktu ia diganti duitnya yang lima ratus dollar, ia telah pergi tak berbekas lagi. Sir Joon dan tukang ransum itu bergegas hendak ke perlabuhan untuk mengejar si Nona.
-Surat keterangan
Tukang ransum dan Sir Joon matanya menentang dua perahu yang serupa itu yang sudah berlayar di tengah laut. Sir Joon mengusulkan untuk menyewa dua perhau untuk mengejarnya. Dan pada salah satu akanya Sir Joon meminta si tukang ransum menulis surat keterangan akan memberitahukan kalau Sir Joon dan si Nona sudah mnikah dan Sir Joon hendak mengambil si Nona pada salah satu perahu itu, karena dengan yakinnya setelah salah satu awak perahu yang di sewa Sir Joon itu mengatakan di kapal itu ada seorang gadis cantik bersama beberapa orang lelaki. Timbul keinginan untuk ke perahu itu. Akan tetapi Sir Joon punyan cara lain yaitu dengan cara memberikan surat kerterangan yang di tulis tadi oleh bapak si Nona.
-Dua Sejoli di Kolong Langit
Setelah Sir Joon masuk ke dalam perahu itu dan bapak si nona pulang menunggu kabarnya di rumah. Beberapa langkah ia sudah melihat si Nona yang tersenyum amnis kepadany, akan tetapi perahu berlayar terus sampai menyebrangi selat Malaka. Mereka tampak sangat bahagia setelah melewati sandiwara yang telah di rencanakan Sir Joon. Ternyata yang menculik si Nona adalah Sir Joon. Jadi semuanya tadi mulai dari Tairoo sampai tukang ransum itu pun termakan omongannya Sir Joon. Surat keterangan yang di buat oleh bapaknya si Nona itu menanakan mereka berdua sudah sah menjadi suami-istri karena surat itu berisikan:
”Yang bertanda tangan di bawah ini Dago, tukang ransumdi Bengkalismnerangkanbahasa orang yang memegang surat ini bernama Sir Joon aannemer di Bengakalis juga sudah saya kawinkan dengan anak saya yang bernama si Nona. Jadi hendaknya ia kepada anak saya itu, ebagai hak suami atas istrinya.”
                                                                                                            Bengkalis pada 22 juli 1875
                                                                                                                               Dago
            Saksi-saksi:
1.    Giran
2.    Kamis                                                            
Lalu  si Nona membaca surat itu sambil tertawa bahagia di pelukan Sir Joon, orang yang sangat ia cintai.
-Kenang-kenangan
Tiga tahun kemudian, pada suatu hari,waktu asar menjelang magrib di tingkat yang kedua dalam sebauh gedung batu di kampong Gelang Sinagpura, ada sepasabg suami istri sedang duduk santai. Disana terlihat pula wanita yang sudah beruban (ibu si Nona) dan tertawa seorang kanak-kanak delapan bulan usianya. Beruntung sekali nasib si Nona ini dan bahagia sekali nampaknya keluarganya yang penuh kasih saying.


3 komentar:

nabilahila02 mengatakan...

Permisi mau tanya... kalo nentuin sinopsis ini satu satu per judul yang ada di novel itu ya.. bukan keseluruhan saja?..

Apri wahyuni sinulingga mengatakan...

Masih banyak kata² nya yang salah, sehingga sulit buat dipahami

Unknown mengatakan...

Sir jon cerdas ,mau niru kamu aja aku jon

Posting Komentar