THE INDIGO CHILDREN: BAB1
Manusia diciptakan berbeda-beda satu
sama lain, oleh karena itu muncul keinginan untuk lebih mengenal diri sendiri
dan orang lain. Dorongan tersebut membuat manusia menciptakan berbagai metode
pengenalan diri yang sifatnya modern, seperti IQ, EQ, SQ, temperamen
Melankolis, Koleris, Phlegmatis, dan Sanguinis. Selain dari metode-metode
modern tersebut, manusia rupanya telah mengenal metode-metode pengenalan
semacamnya sejak beribu tahun yang lalu, seperti Astrologi, Shio, dan aura.
Metode kuno tersebut meskipun dipandang tidak realistis, namun telah diakui
sebagai ilmu pengetahuan.
Aura merupakan suatu medan energi
yang terdapat di sekeliling tubuh manusia, dengan kata lain aura adalah suatu
energi kehidupan manusia. Melalui aura, manusia dapat mengetahui apa saja yang
akan mereka pelajari dalam hidupnya. Pengamatan terhadap warna-warna kehidupan
secara di era modern dipelopori oleh Nancy Ann Tape yang kemudian
dirangkum dalam sebuah buku yang berjudul Understanding Your Life Through
Color. Dalam pengamatannya, Nancy menemukan suatu warna baru pada
aura anak-anak yang lahir pada akhir dekade 1970-an hingga dekade 1980.
Warna tersebut adalah Indigo.
Nancy kemudian mengamati bahwa pada
diri anak-anak dengan aura Indigo terdapat suatu atribut psikologi baru yang
belum pernah terekam pada generesi-generasi sebelumnya.
Terdapat sepuluh
ciri umum anak-anak Indigo:
1. Mereka datang ke dunia
dengan rasa ingin berbagi;
2. Mereka menghayati hak
keberadaannya di dunia ini dan heran bila ada yang menolaknya;
3. Dirinya bukanlah yang
utama, seringkali menyampaikan ‘siapa jati dirinya’ pada orang tuanya;
4. Sulit menerima otoritas
mutlak tanpa alasan;
5. Tidak mau/sulit menunggu
giliran;
6. Mereka kecewa bila
menghadapi ritual dan hal-hal yang tidak memerlukan pemikiran yang kreatif;
7. Seringkali mereka menemukan
cara-cara yang lebih tepat, baik di sekolah maupun di rumah, sehingga
menimbulkan kesan “non konformistis” terhadap sistem yang berlaku;
8. Tampak seperti antisosial,
terasing kecuali di lingkungannya. Sekolah seringkali menjadi amat sulit untuk
mereka bersosialisasi;
9. Tidak berespons terhadap
aturan-aturan kaku (misalnya: “tunggu sampai ayahmu pulang”);
10. Tidak malu untuk meminta
apa yang dibutuhkannya.
Namun banyak pula ciri-ciri lain
anak Indigo lepas dari sepuluh karakter di atas, seperti bahwa anak Indigo tidak
menghargai seseorang berdasarkan uban dan kerut-kerut wajah. Jika mereka
diperlakukan secara kasar, anak Indigo akan pergi kepada pihak yang berwajib
secara otomatis. Banyak di antara mereka adalah filsuf yang dilahirkan
secara alamiah untuk memikirkan arti kehidupan dan bagaimana cara menyelamatkan
planet ini. Para Indigo mengolah emosi mereka secara berbeda dengan
non-Indigo karena mereka memiliki rasa harga diri yang tinggi dan integritas
yang kuat. Mereka bisa membaca orang lain seperti sebuah buku yang
terbuka dan dengan cepet mengetahui dan menetralisasi setiap agenda atau usaha
tersembunyi untuk memanipulasi mereka, betapa pun halusnya. Tidak hanya
mereka ahli dalam mengetahui agenda atau motif tersembunyi secara intuitif,
mereka juga sama ahlinya dalam mengembalikan agenda tersebut kepada orang yang
menggunakannya, khususnya orang tua mereka.
Mereka memiliki determinasi bawaan
yang kuat untuk mengerjakan segala sesuatu untuk diri mereka sendiri dan hanya
menginginkan bimbingan dari orang lain bila itu dikemukakan kepada mereka
dengan penghargaan dan dalam format yang sebenarnya. Mereka bisa mengisap
pengetahuan seperti busa, khususnya jika mereka menyukai atau tertarik terhadao
suatu persoalan. Para Indigo lahir untuk menjadi master. Mereka datang
untuk melayani planet ini, orangtua mereka, dan teman-teman mereka sebagai
utusan dari Surga, pembawa kebijaksanaan bila mereka didengarkan. Mereka mudah
terganggu ketika segala sesuatu, terutama percakapan, tidak sinkron.
Mereka senang menjadi spontan dan mudah menjadi sangat gembira tanpa
alasan yang jelas.
Anak Indigo, menurut Nancy Ann Tape,
terbagi lagi menjadi empat golongan, di antaranya:
- Indigo Humanis, yang akan bekerja dengan orang banyak, melayani sesama, dan hiperaktif. Mereka luar biasa suka bergaul dan ramah pada siapa saja. Mereka memiliki pendapat yang sangat kuat. Mereka kikuk dengan tubuh mereka, kadang-kadang mereka dapat berlari menabrak dinding karena lupa mengerem. Mereka cepet beralih perhatian.
- Indigo Konseptual, yang teruju kepada proyek daripada manusia. Tubuh mereka tidak kikuk, bahkan kebanyakan sangat atletis. Mereka suka mengendalikan orang lain, terutama orang tua , mereka. Jenis ini memiliki resiko besar terhadap kecanduan.
- Indigo Seniman, yang jauh lebih peka. Mereka lebih tertuju pada seni dan sangat kreatif. Jika masuk ke suatu bidang, mereka akan mengambil sisi kreatifnya.
- Indigo interdimensional yang akan membawa filosofi dan agama baru ke dunia. Pada umumnya mereka berperawakan lebih besar dari sebayanya dan mereka tahu segalanya, sehingga sukar untuk memberitahu apapun pada mereka.
Anak-anak Indigo juga sering disebut
sebagai anak-anak berbakat (gifted), maka tidak heran jika mereka memiliki pula
karakteristik anak-anak berbakat:
1. Memiliki kepekaan yang
tinggi.
2. Memiliki energi berlebih.
3. Mudah bosan, mungkin tampak
seperti memiliki rentang perhatian yang pendek.
4. Memerlukan orang dewasa
yang secara emosional stabil di sekitarnya.
5. Akan menolak otoritas jika
orientasinya tidak demokratis.
6. Memiliki cara belajar yang
lebih disukai, khususnya dalam membaca dan matematika.
7. Mungkin mudah frustasi
karena mereka memiliki gagasan yang besar, namun kekurangan sumber daya atau
orang untuk membantu mereka melaksanakan gagasan tersebut agar berhasil.
8. Belajar dari tingkat
eksplorasi, menolak ingatan dengan cara menghafal atau mendengarkan.
9. Tidak dapat duduk tenang
kecuali jika perhatiannya terserap pada hal yang menarik perhatiannya sendiri.
10. Sangat perasa, memiliki
banyak ketakutan seperti kematian dan kehilangan orang yang dicintai.
11. Bila mengalami kegagalan
dini, mereka mungkin menyerah dan mengalami hambatan belajar secara permanen.
Author Buku: Lee Carroll & Jan
Tober.
Tahun terbit: 2006
Penerbit di Indonesia: PT Bhuana Ilmu Populer, Kelompok Gramedia (BIP)
Tahun terbit: 2006
Penerbit di Indonesia: PT Bhuana Ilmu Populer, Kelompok Gramedia (BIP)
0 komentar:
Posting Komentar